Sabtu, 18 Januari 2014

Tugas Ilmu Sosial Dasar 4



  
Pada saat apa Anda mengalami konflik batin?


Konflik Batin
Pengertian konflik batin menurut Alwi, dkk. Adalah konflik yang disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih, atau keinginan yang saling bertentang untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku. Berikut beberapa bentuk, yaitu :
·         Konflik mendekat-mendekat (approach-aproach conflict)
Konflik ini timbul jika suatu ketika terdapat dua motif yang kesemuanya positif (menyenangkan atau menguntungan) sehingga muncul kebimbangan untuk memilih satu di antaranya.
·         Konflik mendekat-menjauh (approach-avoidance conflick)
Onflik ini timbul jika dalam waktu yang sama timbul dua motif yang berlawanan mengenai satu objek, motif yang satu positif (menyenangkan), yang lain negatif (merugikan, tidak menyenangkan). Karena itu ada kebimbangan, apakah akan mendekati atau menjauhi objek itu.
·         Konflik menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict)
Konfik ini terjadi apabila pada saat yang bersamaan, timbul dua motif yang negatif, dan muncul kebimbangan karena menjauhi. Motif yang satu berarti harus memenuhi motif yang lain yang juga negatif.
Faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam beberapa gangguan batin antara lain, teori agresi, teori kehilangan, teori kpribadian, teori kognitif, teori ketidakberdayaan, dan teori perilaku. Berikut ini konflik batin yang pernah saya alami sewaktu saya lulus sekolah mengeah pertama. Sewaktu saya lulus SMP saya memiliki konflik batin karena harus memilih SMA atau SMK. Saya ingin melanjutkan sekolah di SMK karena diSMK banyak praktek dibandingkan teori, saya lebih menyukai pelajaran yang langsung praktek dibandingkan hanya teori saya. Sedangkan kedua orangtua saya ingin saya meneruskan SMA.
Kedua orangtua saya ingin saya meneruskan di SMA karena mereka berpikir kalau di SMA lebih mudah meneruskan kuliah. Sedangkan SMK sulit untuk meneruskan kuliah, karena orangtua saya berpikir kalau pelajaran SMA nanti akan dilanjutkan saat kuliah sedangkan SMK tidak.
Hal tersebut membuat saya menjadi bingung dan menjadikan saya murung karena memikirkan hal tersebut. Setelah saya menjelaskan dan memberikan pengertian kepada kedua orangtua saya akhirnya orangtua saya setuju untuk menyekolakan saya di SMK seperti yang saya inginkan.

Senin, 13 Januari 2014

Tugas Ilmu Sosial Dasar 2

PERAN ORANG TUA TERHADAP PROSES PENDEWASAAN ANAK

Keluarga merupakan orang terdekat pada kehidupan kita dari mulai kita lahir sampai dewasa , peranan orang tua kita tidak lepas dari perkembangan dan pertumbuhan kita dari mulai belajar berjalan , belajar berbicara , belajar menulis dan sebagainya . Orang tua juga berperan besar dalam proses pendewasaan anaknya melalui pola asuh atau cara mendidik anak . Berikut akan dibahas macam-macam pola asuh orang tua dalam pendewasaan anak .


 Menurut Baumrind (1967), terdapat 4 macam pola asuh orang tua
 
1.  Pola asuh Demokratis 

Pola asuh demokratis adalah pola asuh 
yang memprioritaskan  kepentingananak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.
 

2.  Pola asuh Otoriter 

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Orang tua tipe ini cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi dan dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya. 


3.  Pola asuh Permisif 

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak. 


4.  Pola asuh Penelantar 

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka, seperti 
bekerja, dan juga kadangkala biaya pun dihemat-hemat untuk anak mereka. Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantar secara fisik dan psikis pada ibu yang depresi. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-anaknya. 


Menurut Diane Baumrind dalam Djiwandono (1989: 23-24) pola asuh orang tua dapat diidentifikasikan menjadi 3, yaitu: 


1.  Pola asuh Demokratis 

Pola asuh orang tua yang demokratis pada umumnya ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dan anak. Mereka membuat semacam aturan-aturan yang disepakati bersama. Orang tua yang demokratis ini yaitu orang tua yang mencoba menghargai kemampuan anak secara langsung. 


2.  Pola asuh Otoriter 

Pola asuh otoriter ditandai dengan orang tua yang melarang anaknya dengan mengorbankan otonomi anak. Menurut Danny (1986: 96), pola asuh otoriter mempunyai aturan-aturan yang kaku dari orang tua.

3.  Pola asuh Permisif 

Pola asuh permisif ditandai dengan adanya kebebasan tanpa 
batas kepada anak untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan keinginan anak. Moesono (1993: 18) menjelaskan bahwa pelaksanaan pola asuh permisif atau dikenalpula dengan pola asuh serba membiarkan adalah orang tua yang bersikap mengalah, menuruti semua keinginan, melindungi secara berlebihan, serta memberikan atau memenuhi semua keinginan anak secara berlebihan.

           
Dan saya pribadi mengalami pola asuh demokratis . Karna orangtua saya memberikan kepercayaan pada saya untuk memutuskan pilihan yang baik untuk saya tidak memaksakan untuk mengikuti keputusan orang tua . Tetapi tidak serta merta membebaskan saya untuk memilih , harus ada ada alasan yang jelas dan juga berpikir matang untuk sesuatu tindakan yang saya pilih . Dan juga saya sering diberi masukan atau nasihat bagaimana mempertanggung jawabkan pilihan saya tersebut .

Menurut saya pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang baik untuk proses perkembangan anak , karna anak tidak harus dikontrol sepenuhnya dalam hal apapun oleh orang tua . Karna apa bila orang tua terlalu memaksa anak harus sesuai dengan keinginannya bisa membuat si anak depresi dan mengalami gangguan dalam pertumbuhan psikologi si anak tersebut pada saat dewasanya . Serta orang tua pun juga tidak boleh terlalu membebaskan anaknya untuk memilih pilihannya tanpa alasan yang jelas dan hanya ego si anak . Karna bisa menjerumuskan anak pada hal yang negatif , bila tidak dipikir panjang dahulu . Intinya semua harus seimbang antara bebas dan melarang , harus sesuai porsinya . Karna sesuatu yang berlebihan itu tidak baik .





 
            

Tugas Ilmu Sosial Dasar 1

PERMASALAHAN SOSIAL “PERUSAKAN FASILITAS UMUM”
Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar ke-4 didunia . Dengan banyaknya penduduk pasti banyak juga masalah-masalah social yang terjadi diIndonesia .
Menurut  Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Singkatnya adalah masalah yang ditimbulkan suatu individu atau kelompok yang merugikan banyak orang / alam dari berbagai segi . Intinya banyak penduduk disuatu tempat pasti banyak juga masalah yang timbul . Ada banyak contoh masalah sosial seperti , masalah sampah , tindak kejahatan , pencemaran lingkungan , kerusuhan , perusakan fasilitas umum dll.
                Kali ini saya akan membahas tentang perusakan fasilitas umum , fasilitas umum adalah sebuah sarana atau prasaranan yang disediakan pemerintah daerah / negara yang bertujuan untuk membantu (mempermudah) aktifitas masyarakat baik dari sarana transportasi , sarana rekreasi , sarana informasi . Rusaknya fasilitas umum bisa terjadi karna 2 faktor yaitu faktor alam dan manusia , faktor alam merupakan yang tidak bisa dihindari . Tapi faktor manusialah yang perlu ditangani berikut adalah beberapa contoh tindakan yang merusak fasilitas umum dibeberapa daerah yang disebabkan manusia :
·         Mencoret-coret sembarangan . Entah kurang sarana untuk mengekspresikan bakat seninya atau memang hobinya beberapa orang dengan alasan kurang jelas melakukan hal ini pada beberapa sarana yang kurang tepat seperti , halte bus , jembatan penyebrangan , angkutan umum milik pemerintah .
·         Pencurian material . Karna desakan ekonomi bagi beberapan orang dihalalkan mendapatkan uang dengan berbagai cara . Seperti mencuri beberapa material pada fasilitas tertentu misalnya pencurian baut pada jembatan dan pencurian kayu , baut rel kereta api .
·         Sarana pelampiasan amarah . Indonesia adalah negara bebas menyatakan aspirasi oleh karna itu sering kali kita mendengar tentang demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa , buruh , petani , pedagang dal elemen-elemen lain . Demonstrasi dipicu oleh beberapa faktor misalnya kenaikan bbm , bahan pangan , minta kenaikan upah dll . Tapi sering kali banyak kita lihat demonstrasi yang berujung dengan kerusuhan karena, mungkin saja para demonstran tidak didengar suara aspirasinya akibatnya para demonstran emosi lalu mengamuk membabi buta . Yang akhirnya merusak fasilitas umum sebagai sarana pelampiasan amarahnya .
      Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal yang bisa merusak fasilitas umum.
DAMPAKNYA
Banyak hal negative yang bisa disebabkan oleh hal-hal diatas seperti :
·         Membahayakan nyawa orang lain
·         Merusak keindahan
·         Menambah anggaran daerah untuk memperbaiki
·         Mengganggu kenyamanan
SOLUSI
·         Diperketat lagi penjagaan/pemantauan pada sarana milik pemerintah agar tidak disalah gunakan
·         Memberi sanksi tegas agar pelaku tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut
·         Tanamkan sikap menjaga dan merawat sesuatu pada individu masing-masing


Jumat, 10 Januari 2014

Tugas Ilmu Sosial Dasar 3

           
            Bagaimana pelapisan sosial di RT saya?

Pelapisan Sosial Di Daerah Rawa Bambu
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertical (bertingkat), yang di wujudkan dngan adanya tingkatan masyarakat dari yangling tinggi sampai yang paling rendah. Sebab-sebab pelapisan sosial atau stratifikasi sosial karena masyarakat membeda-bedakan penghargaan terhadap sesuatu yang dimilikinya, misalnya kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan sebagainya. Seseorang yang memiliki profesi sebagai direktur pasti menempati lapisan yang tinggi daripada sebagai pedagang asongan. Stratifikasi sosal terjadi melalui proses sebagai berikut:
·         Terjadinya secara otomatis karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir misalnya kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan sseorang dalam masyarakat
·         Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisai formal, seperti : Pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata.
Contoh pelapisan sosial dapat diambil dari lingungan sekitar rumah saya di daerah Rawa Bambu. Di daerah ini masyarakatnya memiliki berbagai macam pekerjaan. Pekerjaan yang dimiliki masyarakat di daerah Rawa Bambu antara lain, pelajar, mahasiswa, pegawai swasta, pegawai negeri sipil, guru, sampai dengan pedagang. Dilihat dari pekerjaan yang terdapat didaerah Rawa Bambu pegawai negeri sipil dan pegawai swasta memiliki pendapatan yang lebih daripada pedagang biasa. Tetapi mereka tetap bercengkrama dengan sesama anggota masyarakat dengan mengadakan acara pengajian dan arisan di lingkungan rawa bambu.


Sumber: