Pada
saat apa Anda mengalami konflik batin?
Konflik Batin
Pengertian konflik batin menurut Alwi, dkk. Adalah konflik yang disebabkan
oleh adanya dua gagasan atau lebih, atau keinginan yang saling bertentang untuk
menguasai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku. Berikut beberapa bentuk,
yaitu :
·
Konflik
mendekat-mendekat (approach-aproach conflict)
Konflik ini timbul jika suatu ketika terdapat dua motif
yang kesemuanya positif (menyenangkan atau menguntungan) sehingga muncul
kebimbangan untuk memilih satu di antaranya.
·
Konflik
mendekat-menjauh (approach-avoidance conflick)
Onflik ini timbul jika dalam waktu yang sama timbul dua
motif yang berlawanan mengenai satu objek, motif yang satu positif
(menyenangkan), yang lain negatif (merugikan, tidak menyenangkan). Karena itu
ada kebimbangan, apakah akan mendekati atau menjauhi objek itu.
·
Konflik
menjauh-menjauh (avoidance-avoidance conflict)
Konfik ini terjadi apabila pada saat yang bersamaan,
timbul dua motif yang negatif, dan muncul kebimbangan karena menjauhi. Motif yang
satu berarti harus memenuhi motif yang lain yang juga negatif.
Faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam beberapa gangguan batin
antara lain, teori agresi, teori kehilangan, teori kpribadian, teori kognitif,
teori ketidakberdayaan, dan teori perilaku. Berikut ini konflik batin yang
pernah saya alami sewaktu saya lulus sekolah mengeah pertama. Sewaktu saya
lulus SMP saya memiliki konflik batin karena harus memilih SMA atau SMK. Saya ingin
melanjutkan sekolah di SMK karena diSMK banyak praktek dibandingkan teori, saya
lebih menyukai pelajaran yang langsung praktek dibandingkan hanya teori saya. Sedangkan
kedua orangtua saya ingin saya meneruskan SMA.
Kedua orangtua saya ingin saya meneruskan di SMA karena mereka berpikir
kalau di SMA lebih mudah meneruskan kuliah. Sedangkan SMK sulit untuk meneruskan
kuliah, karena orangtua saya berpikir kalau pelajaran SMA nanti akan
dilanjutkan saat kuliah sedangkan SMK tidak.
Hal tersebut membuat saya menjadi bingung dan menjadikan saya murung karena
memikirkan hal tersebut. Setelah saya menjelaskan dan memberikan pengertian
kepada kedua orangtua saya akhirnya orangtua saya setuju untuk menyekolakan
saya di SMK seperti yang saya inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar