Jumat, 02 Mei 2014

Tugas Ilmu Budaya Dasar 1

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI-- Ahmad Imam Al Hafiz Aso (20 tahun) dan Assyifa Ramadhani (19) sudah mendekam di Polres Bekasi Kota. Mereka harus memertanggungjawabkan kejahatan dengan membunuh Ade Sara secara berencana.

Ade Sara ditemukan tidak bernyawa di Jalan Tol Bintara KM 41, Bekasi Timur, Rabu 5 Maret 2014, sekitar pukul 07.40 WIB. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, pembunuhan yang sudah direncanakan sepekan sebelum eksekusi dipicu rasa sakit hati. Hafiz kesal karena Ade Sara dinilai tidak ingin lagi dihubungi dan ditemui, sementara Assyifa kesal dan cemburu takut Hafiz kembali ke Ade Sara.

Dari keterangan Rikwanto, alur pembunuhan berawal dari Senin 3 Maret 2014. Sara ijin ke orang tuanya untuk tidur di rumah temannya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Sara juga ijin untuk les bahasa Jerman di Jakarta Pusat.

Pada Selasa 4 Maret 2014, Sara bertemu dengan Assyifa setelah janjian karena lama tidak bertemu. Sekitar pukul 21.00 WIB, keduanya bertemu di dekat Stasiun Kereta Api Gondangdia, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Rikwanto mengatakan, Sara sempat mengirimkan pesan ke temannya sedang bertemu Assyifa di lokasi. Tanpa diduga, Hafiz berada di sana, bertemu dengan keduanya. Percakapan dimulai, dan Assyifa meminta Sara untuk berdamai dengan Hafiz.

Keduanya langsung menuju mobil Hafiz. Assyifa dan Sara duduk di belakang, dan Hafiz mengemudikan mobil. Mereka kembali mengobrol, saling tanya jawab. Hingga pada pembahasan, Hafiz menanyakan ihwal Sara enggan berkomunikasi kembali.

Mulailah perdebatan antara Sara dan Hafiz. Hafiz kesal dan memukul korban. Parahnya, Assyifa memeganginya. Korban menggigit tangan Hafiz dan mencoba keluar. Sifa menarik kembali korban. Hafiz menyeterum korban sambil mengemudi. Korban pingsan, selanjutnya Assyifa menyumpal mulut korban dengan potongan kertas.

Sara tidak lagi bergerak, meninggal. Keduanya berputar-putar dari Rawamangun menuju Jakarta Selatan. Sekitar pukul 00.00 WIB, Rabu 5 Maret 2014, mereka sampai di Tol Bintara KM 41, Bekasi Barat, Kota Bekasi, pelaku membuang Assyifa, sekitar pukul 04.00 WIB. Sara akhirnya ditemukan oleh petugas derek Jasamarga di tepi jalan tol. Polisi yang ke lokasi, langsung membawa korban ke RSCM.


http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/14/03/08/n22d6x-ini-detikdetik-pembunuhan-ade-sara


PEMBUKTIAN CINTA HAFITD KEPADA SYIFA DENGAN MENCULIK ADE SARA



JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Assyifa Ramadhani, M Syafri Noer, mengungkapkan bahwa niat awalnya, Hafitd dan Assyifa menculik Ade Sara. Namun, penculikan itu berujung kematian mantan kekasih Hafitd itu.

Menurut Syafri, penculikan yang mengakibatkan kematian Ade Sara berawal dari persoalan hubungan asmara. Syifa cemburu lantaran pernah melihat status Ade Sara di jejaring sosial. Dia beranggapan, Hafitd, kekasihnya, masih menjalin hubungan dengan Ade Sara.

"Seminggu sebelumnya, Syifa baca Twitter Ade Sara. Syifa komplain kepada Hafitd 'kok kamu masih ada hubungan dengan Ade?'," kata Syafri menirukan ucapan Syifa, saat dihubungi wartawan, Jumat (4/4/2014).

Setelah dikomplain, Hafitd ingin membuktikan bahwa mereka memang sudah tidak ada hubungan apa-apa. Saat itu, Hafitd melontarkan niatnya menculik Ade Sara.

"Ya, udah, nanti saya cari orang culik dia," ucap Syafri, menirukan ucapan Hafitd.

Namun, lanjutnya, kemudian Hafitd berubah pikiran. Dia memutuskan untuk melakukan sendiri penculikan tersebut.

"Kata Hafitd, 'ya sudah, gue sendiri yang ngelakuin'. Lalu, Syifa bilang, 'aku ikut' karena Syifa ingin meng-clear-kan masalah," ujar Syifa.

Setelah itu, Hafitd dan Syifa pun melakukan penculikan kepada Ade Sara dengan memilih waktu ketika Sara kursus.

Di tengah perjalanan, kata Syifa, sebenarnya Syifa berencana untuk membatalkan, tetapi ditolak oleh Hafitd. "Mau menuju tempat lesnya Sara, Syifa bilang 'udah batalin aja', lalu Hafitd bilang 'ah tanggung'," tutur Syafri.

Selanjutnya, terjadilah penculikan tersebut. Ade Sara dibawa dari Stasiun Gondangdia. Kemudian di dalam mobil Kia Visto milik Hafitd, dia disiksa hingga meninggal .

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/04/1222026/Penculikan.Ade.Sara.untuk.Buktikan.Cinta.Hafitd.kepada.Assyifa

Menurut saya latar belakang pembunuhan ini karana rasa cemburu mendalam dari seorang Syifa ke Ade Sara , Hafitd ingin membuktikan ke kekasihnya bahwa dia telah melupakan Ade . Awalnya hanya menculiknya tetapi dilanjutkan dengan penyiksaan lalu dibunuh .

Sikap hafitd ini membuktikan sebenarnya dia dendam kepada ade , karena dengan menyiksa ade lalu membunuhnya . Sikap hafitd ini membuktikan bahwa cinta membutakan semua aspek , disini hafitd tidak ragu untuk menyiksa dan membunuh ade . Sikap hafitd yang notabennya seorang muslim tidak ragu untuk melalukan hal keji ini , Tanpa rasa tega melakukan hal ini .

Kesimpulannya , pendalaman agama (rohani) perlu diterapkan pada setiap pribadi seorang manusia untuk menuntun dirinya pada jalan yang sesuai , perananan orang tua juga penting untuk memberi nasehat-nasehat ke anak agar si anak selalu tahu perbuatannya apa sudah sesuai atau belum . Kisah Ade Sara ini kita jadikan pelajaran bahwa kita harus banyak belajar pengendalian diri melalui pendalaman agama , bergaul dengan positif , saling mengingatkan satu sama lain .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar